Minggu, 13 Januari 2013

Manfaat Dongeng untuk Penkembangan Anak


Mendongeng juga membantu perkembangan psikologis dan kecerdasan emosional anak, serta beberapa manfaat lain berikut ini:

1.    Mengembangkan imajinasi anak
          Dunia anak adalah dunia yang penuh imajinasi.  anak usia 3-7 tahun memiliki "dunia"-nya sendiri, bahkan mempunyai teman khayalan sebagai teman mereka bermain. Hal ini sebenarnya tidak salah, karena bisa membantu proses perkembangan mereka. Namun, sebaiknya orangtua tetap mengontrol imajinasi meeka agar tetap positif, salah satunya melalui pembacaan dongeng. Melalui dongeng yang dibacakan sang ibu, imajinasi anak akan diarahkan dengan lebih baik.
2.    Meningkatkan keterampilan berbahasa
          Mendengarkan dongeng merupakan salah satu stimulasi dini yang bisa digunakan untuk merangsang keterampilan berbahasa pada anak. Menurut penelitian, anak perempuan lebih cepat menguasai kemampuan berbahasa dibandingkan anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena anak perempuan memiliki fokus dan konsentrasi yang lebih baik daripada laki-laki.
3.    Meningkatkan minat baca anak 
          Secara tak langsung, anak-anak yang memiliki ketertarikan pada dongeng akan memiliki rasa penasaran yang lebih tinggi. Cara yang paling mudah untuk mendongeng adalah dengan membacakan buku cerita kepada mereka. Ketika tertarik pada dongeng, mereka menjadi lebih tertarik pada buku-buku cerita bergambar. Dengan sendirinya, minat baca mereka juga meningkat.

4.    Membangun kecerdasan emosional
          Selain mendekatkan keakraban ibu dan anak, mendongeng ternyata bisa membangun kecerdasan emosional anak. Anak-anak akan belajar tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan. "Anak-anak kecil sulit untuk belajar tentang berbagai hal yang abstrak, seperti kebaikan pada sesama. Tetapi dengan dongeng, anak akan terbantu dalam memahami nilai-nilai emosional pada sesama," bebernya.
5.    Membentuk anak yang mampu berempati
          Stimulasi melalui dongeng akan mampu merangsang kepekaan anak usia 3-7 tahun terhadap berbagai situasi sosial. Mereka akan belajar untuk lebih berempati pada lingkungan sekitarnya. Stimulasi akan lebih baik jika dilakukan dengan merangsang indera pendengaran dibandingkan visual. Stimulasi visual melalui televisi atau game memang akan merangsang kepandaian visual, namun tidak akan merangsang kepekaan perasaan dan empati anak. Dengan pendengaran, dan cerita-cerita yang mendidik, anak akan lebih mudah menyerap nilai-nilai positif dan berempati dengan orang lain.

10 Kutipan Insprisai dari Penggalan Film 5 Cm



10 kutipan insprisai dari penggalan film 5 cm

“Dan semuanya akan lebih indah kalau lo tetap jadi diri sendiri, bukan orang lain.”- Riani -

“Ini semua bukan tentang selera, musik, bola atau apapun itu.Itu semua kecil banget dibanding kalo bisa menjadi orang yang membuat orang lain bisa bernapas lebih lega karena keberadaan kita di situ.”- Riani –

“Akan selalu ada suatu keadaan, kenangan, dan orang-orang tertentu yang pernah singgah dalam hati kita dan meninggalkan jejak langkah dihati kita dan kitapun tidak akan pernah sama lagi seperti sebelumnya.”- Zafran - 

“Manusia yang nggak percaya sama Tuhan sama saja dengan manusia yang nggak punya mimpi. Cuma seonggok daging yang punya nama”- Zafran - 

“Sebuah cinta memang harus diungkapkan karena tidak pernah ada cinta yang disembunyikan kecuali oleh seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri.”- Genta -

“Yang kita perlu sekarang cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.”- Genta, Arial, Ian, Zafran, Riani, Dynda -

“Our greatest glory is not in never falling…but in rising every time we fall.”- Zafran - 


“Kalau lo punya keyakinan dan mimpi taruh 5cm menggantung, mengambang di depan kening lo. Dan lo bawa mimpi dan keyakinan itu setiap hari. Apapun hambatannya lo kejar, jangan pernah lo lepasin karena lo nggak bisa nyerah.”- Zafran -

“Cinta yang membuat manusia lebih mengerti siapa dirinya dan siapa penciptanya. Sang Pencipta tidak pernah memberikan apa yang manusia pinta, seperti cinta…ia memberi apa yang manusia butuhkan.”- Zafran -

“Yang bisa dilakukan makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya adalah mereka hanya tinggal mempercayainya.”- Zafran -
   

Minggu, 06 Januari 2013

Belajar Efektif


KETRAMPILAN MEMBIMBING MAHASISWA AGAR BELAJAR LEBIH EFEKTIF



Belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
 Berikut beberapa faktor pendorong mengapa manusia memiliki keinginan untuk belajar:
ü  Adanya dorongan rasa ingin tahu
ü  Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai tuntutan zaman dan lingkungan sekitarnya.
ü  Mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri.
ü  Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah diketahuinya.
ü  Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya.
ü  Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri.
ü  Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
ü  Untuk mengisi waktu luang

Kadang kalanya diusia dewasa awal atau usia mahasiswa, minat untuk belajar sangat rendah. Bisa dikarenakan faktor yang berasal dari individu masing-masing seperti rasa malas. Selain iu faktor ekstern seperti kegiatan belajar yang membosankan, suasana kelas yang kurang nyaman juga ikut mempengaruhi.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa, diantaranya:
·         Memberikan bimbingan klasikal akan pentingnya belajar
·         Menciptakan kelas yang nyaman, dan sering diselingi permainan bila mahasiswa merasa kurang semangat.
·         Selalu memberikan motivasi kepada mahasiswa
·         Senantiasa membuka diri akan kritikan yang bisa mengacu semangat mahasiwa
·         Selalu mengikuti perkembangan mahasiswa

Rabu, 28 November 2012

kecerdasan ganda


KECERDASAN GANDA
1.       Kecerdasan Bahasa
            Kecerdasan bahasa berisi kemampuan untuk berfikir dengan kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan arti yang kompleks. Contoh orang-orang yang memiliki kecerdasan bahasa yaitu
Pengarang, Penyair, Wartawan, Pembicara, Pembaca berita
Contoh: habiburahman, Andrea Hirata, J.K Rowling

2.      Kecerdasan Matematis/Logis
            Kecerdasan logis matematis memungkinkan seseorang terampil dalam melakukan hitungan, penghitungan atau kuantifikasi, mengemukakan proposisi dan hipotesis dan melakukan  operasi matematis yang kompleks. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis logis adalah ilmuwan, matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemrogram computer
Contoh: Albert Einstein hingga jago fisika harapan Indonesia dari Papua, Septinus George Saa.
3.      Kecerdasan Spasial
            Orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam berfikir secara tiga  dimensi. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial  adalah pelaut, pilot, pematung, pelukis dan arsitek. Kecerdasan spasial memungkinkan individu dapat mempersepsikan gambar-gambar baik internal maupun eksternal dan mengartikan atau mengkomunikasikan informasi grafis.
Contoh: Pablo Picasso dan Affandi. 
4.      Kecerdasan Kinestetik
            Kecerdasan kinestetik tubuh adalah kecerdasan yang memungkinkan seorang memanipulasi objek dan cakap melakukan aktivitas fisik. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.
Contoh : andik firmansyah, taufik hidayat
5.      Kecerdasan Musikal
            Kecerdasan musikal dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi, irama musik. Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ; komposer, konduktor, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif terhadap unsur suara.
Contoh: Erwin Gutawa, Adi MS. Mozart
6.      Kecerdasan Interpersonal
            Kecerdasan interpersonal adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat memahami dan dapat melakukan interaksi secara fektif dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal akan dapat dilihat dari beberapa oranng seperti; guru yang sukses, pekerja sosial, aktor, politisi. Saat ini orang mulai menyadari bahwa kecerdasan interpersonal merupakan salah satu faktor yang sangat kesuksesan seseorang.
Contoh : Soekano
7.       Kecerdasan Intrapersonal
            Kecerdasan intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat rencana dan mengarahkan orang lain. Contoh pekerjaan filosof, konselor.
Contoh : Bu Yosi


8.      Kecerdasan Naturalis
            Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan ini.
Contoh : Petani atau pengusaha agrobisnis seperti Bob Sadino

Tabel. 1. Kecenderungan dan Metode Belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan Kecerdasan Ganda
JENIS KECERDASAN
KECENDERUNGAN /KEGEMARAN
METODE BELAJAR
Bahasa / Verbal
Gemar :
-          membaca
-          Menulis
-          Bercerita
-          Bermain kata
Membaca, menulis, mendengar
Matematis Logis
Gemar :
-          bereksperimen
-          tanya jawab
-          menjawawab teka-teki logis
Berhitung, aplikasi rumus, eksperimen
Spasial
Gemar :
-          Mendesain
-          Menggambar
-          Berimajinasi
-          Membuat sketsa
Observasi, menggambar, mewarnai, membuat peta
Kinestetik tubuh
Gemar :
-          menari
-          berlari
-          melompat
-          meraba
-          memberi isyarat
Membangun, mempraktekan. menari, ekspresi
Musikall
Gemar :
-          bernyanyi
-          bersiul
-          bersenandung
Menyanyi, menghayati lagu, mamainkan instrumen music
Interpersonal
Gemar :
-          memimpin
-          berorganisasi
-          bergaul
-          menjadi mediator
Kerjasama dan interaksi dengan orang lain
Intrapersonal
Gemar :
-          menyusun tujuan
-          meditasi
-          imajinasi
-          membuat rencana
-          merenung
Berfikir filosofi, analitis, berfikir reflektif
Naturalis
Gemar :
-          bermain dengan flora fauna
-          mengamati alam
-          menjaga lingkungan
Observasi alam dan mengidentifikasi karakteristik flora dan fauna


Rabu, 21 November 2012

Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle)


Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle)     
            Siklus Belajar (Learning Cycle) sebagai model instruksional untuk rencana pembelajaran. Siklus belajar bersandar pada konstruktivisme sebagai dasar teoritisnya. “Konstruktivisme adalah model dinamis dan interaktif tentang bagaimana manusia belajar” (Bybee, 1997, hal. 176). Sebuah perspektif konstruktivis menganggap siswa harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran mereka dan konsep tidak ditransmisikan dari guru ke murid tapi dibangun oleh siswa.

Menurut Bybee (2006), fase-fase dalam model siklus belajar 5E adalah sebagai berikut:

§  Engagement (Persiapan). Pada fase ini guru mengasses pengetahuan awal (prior knowledge) siswa dan membantu mereka untuk tertarik dengan konsep-konsep baru melalui penggunaan kegiatan singkat untuk memicu rasa ingin tahu. Kegiatan yang dilakukan harus menghubungkan antara pengalaman belajar sebelumnya dengan pengalaman belajar yang akan dilakukan, mengekspos konsepsi awal yang telah dimiliki siswa, dan mengorganisasikan pemikiran siswa untuk mencapai tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan.
§  Exploration (eksplorasi). Pada fase exploration (eksplorasi) siswa mempunyai kesempatan melakukan kegiatan di mana konsep yang telah mereka miliki, miskonsepsi, proses belajar dan keterampilan-keterampilan diidentifikasi dan perubahan konsepsi difasilitasi. Siswa dapat menyelesaikan kegiatan laboratorium yang akan membantu mereka menggunakan pengetahuan awal untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru, mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan dan kemungkingan-kemungkinan, dan mendesain dan melaksanakan penyelidikan.
§  Explanation (penjelasan).Fase explanation (penjelasan) memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek tertentu dari pengalaman belajar mereka pada fase engagement (persiapan) dan exploration (eksplorasi) dan menyediakan kesempatan untuk mendemonstrasikan pemahaman konsep-konsep, keterampilan-keterampilan proses sains, atau tingkah laku tertentu. Fase ini juga menyediakan kesempatan kepada guru untuk secara langsung menyampaikan konsep-konsep, proses-proses, atau keterampilan- keterampilan. Siswa menjelaskan pemahaman mereka terhadap konseo-konsep. Penjelasan dari guru dapat membimbing mereka menuju pemahaman yang lebih mendalam, yang merupakan bagian terpenting dari fase ini.
§  Elaboration (elaborasi).Pada fase elaboration (elaborasi) guru menantang dan memperluas pemahaman konseptual dan keterampilan-keterampilan siswa. Melalui pengalaman-pengalaman belajar yang baru siswa membangun pemahaman yang lebih dalam dan luas, memperoleh informasi-informasi, dan keterampilan-keterampilan. Siswa mengaplikasikan pemahaman mereka tentang konsep-konsep tertentu dengan melakukan kegiatan-kegiatan tambahan.
§  Evaluation (evaluasi).Pada fase terakhir dari model siklus belajar 5E ini, yaitu fase evaluation (evaluasi), siswa berupaya mengasses pemahaman dan kemampuan mereka. Selain itu pada fase ini guru juga mempunyai kesempatan untuk mengevaluasi kemajuan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

contoh verbatim konseling


Ø  Verbatim konseling

 

Konseli                 : Assalamualaikum bu, (mengetuk pintu)
Konselor             : waalaikum salam, (menghampiri konseli) silahkan masuk.                                          1. 1
Konseli                 : terima kasih bu, (masuk kedalam ruangan menjabat tangan ) ada apa ya bu memanggil saya?
Konselor             : iya, silahkan  duduk dulu weni! sepertinya senyum kamu hari ini lebih manis ya.
 

Konseli                 : ah, ibu bisa saja.                                                                                                                             1.2
Konselor             : oh ya, sepertinya kemarin ibu lihat kamu ditoko aksesoris. Kaya’nya sama cowok, pacarnya ya?                                                                                                                                                                
Konseli                 : lo, ibu tau ya?, bukan bu itu kakak saya.
Konselor             : oh begitu, biasanya ibu juga beli brosnya juga ditoko itu,
Konseli                 : kemarin saya juga beli bros bu.
Konselor             : pasti ini ya brosnya?, cocok sekali lo sama kerudung kamu hari ini. Warnaya juga cerah, dan semoga saja secerah yang memakainya.

Konseli                 : ibu bisa aja. Oh ya bu, ada apa ya kok saya dipanggil kesini? Apa saya ada masalah bu?   1.3
Konselor             : begini lo, tadi pagi sebelum masuk kelas kok saya lihat mata kamu merah ya. Kamu habis nangis?
Konseli                 : iya bu, sebenarnya saya malu bu diledekin temen-temen tadi.
Konselor             : apa ada masalah? Soalnya ibu sering juga lo lihat kamu seperti itu.
Konseli                 : hanya masalah kecil sih bu.
Konselor             : mau cerita sama ibu ga?
Konseli                 : memangnya tidak apa-apa ya bu?

Konselor             : jelas tidak dong. Tapi nanti sampai jam istirahat selesai ya, kamu juga ada kelas kan?      1.4
Konseli                 : iya bu, nanti saya ada praktek bahasa inggris habis ini.

Konselor             : baik kalo begitu.  Ayoh, katanya kamu mau cerita sama ibu!                                      2.1
Konseli                 : begini bu, Tadi pagi saya habis dimarahi sama ibu karena bangun kesiangan. Semalaman bu saya belajar bhs inggris sampai malam bu.
Konselor             : lo, apa kamu tidak belajar siangnya?, kan kemarin hari libur.

Konseli                 : tidak bu, seharian saya jalan sama teman”. Karena itulah bu, ibu saya marah. Saya kan takut dimarahi akhirnya saya nangis, saya itu selalu nangis bu setiap dimarahi.                2.2
Konselor             : mungkin maksudnya ibu kamu itu bukan memarahi, mau mengingatkan sama kamu, tapi kamunya nangis duluan gitu kan?
Konseli                 : tapi saya itu paling gak bisa kalo dibentak-bentak.

Konselor             : oh begitu ya?, kamu tau gak kenapa ibu kamu begitu sama kamu?                       3,2            
Konseli                 : karena saya bangun kesiangan dan karena saya malah menghabiskan waktu dengan bermain dari pada belajar mungkin bu. Mungkin kalau saya tidak malas belajar saya tidak akan dimarahi bu.

Konselor             : terus kalau kamu tau marahnya karena itu, apa ya mungkin yang harus kamu lakukan?                                                                                                                                                              4.1
Konseli                 : mungkin saya harus mengurangi bermain diluar rumah dan lebih rajin belajar ya bu, biar nantinya saya gak harus ngebut semalaman untuk belajar.
Konselor             : lo, itu kamu tau. Bagus lo kalau kamu mau begitu. Kan kalau kamu malas belajar imbasnya juga dikamunya sendiri bukan?                                                                                                         4.2
Konseli                 : jadi saya memang harus begitu ya bu, baiklah bu saya akan berusaha semampu saya. tapi ibu mau membantu kan kalau saya ada kesulitan?

Konselor             : jelas mau dong. Gini aja, kalau kamu mau bermain gak apa” tapi harus ingat waktu, jgn sampai waktunya blajr kamu lupa.                                                                                                        4.3
Konseli                 :gitu ya bu, jadi kalau saya mengerkjakn semua tgas sya, saya boleh bermain ya bu. Asal jgn melupakan kwajiban saya kan bu?
Konselor             :begitu lebih bagus. (bel berbunyi). Wah, sepertinya sudah waktunya masuk kelas ini. Jadi, kamu sudah ngerti ya apa yang harus kamu lakukan?                                                                5.1
Konseli                 : iya bu,saya akan lebih giat belajar dan tidak malas lagi.

Konselor             : jadi untuk pertemuan hari ini sudah tidak masalah lagi ya?                                       5.2
Konseli                 : saya rasa cukup bu, tapi kalau nanti saya ada masalah lagi dan ingin ketemu lagi sama ibu gak apa-apa kan bu?                                                                                                                             5.3
Konselor             : oh iya gak apa-apa. Nanti gak usah saya panggil kamu langsung datang ya, tapi jangan pas ibu ada kepentingan ya?
Konseli                 : baik bu, saya permisi dulu. Assalamualaikum.... (meninggalkan ruangan dan menjabat tangan)
Konselor             : waalaikum salam..... (mengantar sampai kedepan pintu).