JEAN PIAGET
Piaget dilahirkan di Neuchâtel di wilayah Swiss yang berahasa Perancis. Ayahnya,
Arthur Piaget, adalah seorang profesor dalam sastra Abad Pertengahan di
Universitas Neuchâtel. Piaget adalah seorang anak yang terlalu cepat menjadi
matang, yang mengembangkan minatnya dalam biologi dan dunia
pengetahuan alam, khususnya tentang moluska (kerang-kerangan),
dan bahkan menerbitkan sejumlah makalah sebelum ia lulus dari SMA. Malah,
kariernya yang panjang dalam penelitian ilmiah dimulai ketika ia baru berusia
11 tahun, dengan diterbitkannya sebuah makalah pendek pada 1907 tentang burung gereja albino. Sepanjang kariernya, Piaget
menulis lebih dari 60 buah buku dan ratusan artikel.
Piaget memperoleh gelar Ph.D. dalam ilmu alamiah dari Universitas Neuchâtel, dan juga
belajar sebentar di Universitas Zürich. Selama masa ini, ia menerbitkan dua makalah filsafat
yang memperlihatkan arah pemikirannya pada saat itu, tetapi yang belakangan
ditolaknya karena dianggapnya sebagai karya tulis seorang remaja. Minatnya
terhadap psikoanalisis, sebuah
aliran pemikiran psikologi yang berkembang pada saat itu, juga dapat dicatat
mulai muncul pada periode ini.
Belakangan ia pindah dari Swiss ke
Grange-aux-Belles, Perancis, dan di
sana ia mengajar di sekolah untuk anak-anak lelaki yang dikelola oleh Alfred Binet, pengembang tes intelegensia Binet. Ketika ia menolong menandai
beberapa contoh dari tes-tes intelegensia inilah Piaget memperhatikan bahwa
anak-anak kecil terus-menerus memberikan jawaban yang salah untuk
pertanyaan-pertanyaan tertentu. Piaget tidak terlalu memperhatikan pada
jawaban-jawaban yang keliru itu, melainkan pada kenyataan bahwa anak-anak yang
kecil itu terus-menerus membuat kesalahan dalam pola yang sama, yang tidak
dilakukan oleh anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa. Hal ini menyebabkan
Piaget mengajukan teori bahwa pemikiran atau proses kognitif anak-anak yang
lebih kecil pada dasarnya berbeda dengan orang-orang dewasa. (Belakangan, ia
mengajukan teori global tentang tahap-tahap perkembangan yang menyatakan bahwa
setiap orang memperlihatkan pola-pola kognisi umum yang khas dalam setiap tahap
perkembangannya.)
PIAGET DAN TEORINYA
Piaget menyimpulkan dari penelitiannya bahwa organisme bukanlah agen yang
pasif dalam perkembangan genetik. Perubahan genetic bukan peristiwa yang menuju
kelangsungan hidup suatu organisme melainkan adanya adaptasi terhadap
lingkungannya dan adanya interaksi antara organisme dan lingkungannya. Dalam
responnya organisme mengubah kondisi lngkungan, membangun struktur biologi
tertentu yang ia perlukan untuk tetap bisa mempertahankan hidupnya. Perkembangan
kognitif yang dikembangkan Piaget banyak dipengaruhi oleh pendidikan awal
Piaget dalam bidang biologi. Dari hasil penelitiannya dalam bidang biologi. Ia
sampai pada suatu keyakinan bahwa suatu organisme hidup dan lahir dengan dua
kecenderunngan yang fundamental, yaitu kecenderunag untuk : Beradaptasi,
Organisasi ( tindakan penataan ). Adaptasi
terdiri atas proses yang saling mengisi antara asimilasi dan akomodasi
·
Asimilasi
Suatu proses kognitif, dengan asimilasi seseorang mengintegrasikan
bahan-bahan persepsi atau stimulus ke dalam skema yan ada atau tingkah laku
yang ada. Asimilasi berlangsung setiap saat. Seseorang tidak hanya memperoses
satu stimulis saja, melainkan memproses banyak stimulus. Secara teoritis,
asimilasi tidak menghasilkan perubahan skemata, tetapi asimilasi mempnagruhi
pertumbuhan skemata.
·
Akomodasi
Akomodasi dapat diartikan sebagai penciptaan skemata baru atau pengubahan
skemata lama. Asimilasi dan akomodasi terjadi sama-sama saling mengisi pada
setiap individu yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses ini perlu
untuk pertumbuhan dan perkembangann kognitif. Antara asimilasi dan akomodasi
harus ada keserasian dan disebut oleh Piaget adalah keseimbangan.
Untuk keperluan pegkonseptualisasian pertumbuhan kognitif /perkembangan
intelektual Piaget membagi perkemabngan ini ke dalam 4 periode yaitu :
·
Periode Sensori motor (0-2,0 tahun)
·
Periode Pra operasional (2,0-7,0 tahun)
·
Periode konkret (7,0-11,0 tahun)
·
Periode operasi formal (11,0-dewasa)
Piaget mengeukakan bahwa ada 4 aspek yang besar yang ada hubungnnya dengan
perkembangan kognitif :
a. Pendewasaaan/kematangan, merupakan pengembanagn dari susunan
syaraf.
b. Pengalaman fisis, anak harus mempunyai pengalaman dengan
benda-benda dan stimulus-stimulusdalam lingkungan tempat ia beraksi terhadap
benda-benda itu.
c. Interaksi social, adalah pertukaran ide antara individu dengan
individu
d. Keseimbangan, adalah suatu system pengaturan sendiri yang bekerja
untuk menyelesaikan peranan pendewasaan, penglaman fisis, dan interksi social.
IMPLIKASI TEORI PIAGET DALAM PENDIDIKAN
Teori Piaget membahas kognitif atau intelektual. Dan perkembangan
intelektual erat hubungannya dengan belajar, sehingga perkembangan intelektual
ini dapat dijadkan landasan untuk memahami belajar.
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi
akibat adanya pengalaman dan sifatnya relatif tetap. Teori Piaget mengenai
terjadinya belajar didasari atas 4 konsep dasar, yaitu skema, asimilasi,
akomodasi dan keseimbangan. Piaget memandang belajar itu sebagai tindakan
kognitif, yaitu tindakan yang menyangkut pikiran. Tindakan kognitif menyangkut
tindakan penataan dan pengadaptasian terhadap lingkungan.
IMPLEMENTASI DARI TEORI PIAGET DALAM PENDIDIKAN
1. Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental
anak tidak sekedar pada produknya. Di samping kebenaran jawaban siswa, guru
harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.
2. Pengenalan
dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam inisiatif diri
dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran. Dalam kelas Piaget
penyajian materi jadi (ready made) tidak diberi penekanan, dan anak-anak didorong
untuk menemukan untuk dirinya sendiri melalui interaksi spontan dengan
lingkungan.
3. Tidak
menekankan pada praktek - praktek yang diarahkan untuk
menjadikan
anak-anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya.
4.
Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, teori
Piaget mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan perkembangan
yang sama namun mereka memperolehnya dengan kecepatan yang berbeda.
PERBANDINGAN
TEROI PIAGET DENGAN TEORI LAINNYA
No.
|
Teori PIAGET
|
Teori lainnya
|
1.
2.
3.
|
periode
operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
mayoritas
anak mencapai formal pada akhir masa kanak-kanak
terlalu
meremehkan kemampuan anak - anak kecil dan terlalu menilai tinggi kemampuan
anak-anak yang lebih tua
|
McGarrigle
dan Donalson (1974) menyatakan bahwa anak sudah mampu memahami konservasi
(conservation) dalam usia yang lebih muda daripada usia yang diyakini oleh
Piaget
Balillargeon
dan De Vos (1991)
Mayoritas
anak-anak itu memang belum mencapai tahap operasional formal
Tidak
meremehkan kemampuan anak - anak kecil dan tidak menilai tinggi kemampuan
anak-anak yang lebih tua
|
KESIMPULAN
Terori Piaget mengenai perkembangan kognitif mendenisikan kembali
intelegensi, pengetahuan, dan hubungan dengan lingkungannya.
v Perkembangan
kognitif mempunyai 4 aspek yaitu kematangan, pengalaman, interaksi social, dan
ekuilibrasi
v Menurut Piaget
setiap organisme hidup cenderung untuk melakukan adaptasi dan organisasi. Dalam
proses adaptasi dan organisasi rerdapat 4 konsep dasar yaitu skema, asimilasi,
akomodasi, dan ekuilibrasi
v Skema adalah
struktur kognitif yang digunakan organisme untuk mengadaptasi diri terhadap
lingkungannya dan menata lingkungan itu secara intelektual.
v Asimilasi adalah
proses yang digunakan seseorang untuk mengintegrasikan bahan persepsi baru atau
stimuklus baru ke dalam skemata atai pola perilaku yang sudah ada.
Teori
Jean Piaget tentang perkembangan kognitif memberikan batasan kembali tentang
kecerdasan, pengetahuan dan hubungan anak didik dengan lingkungannya.
Kecerdasan merupakan proses yang berkesinambungan yang membentuk struktur yang
diperlukan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungan. Struktur yang
dibentuk oleh kecerdasan, pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan
masa kanak – kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.
Piaget
juga memberikan proses pembentukan pengetahuan dari pandangan yang lain, ia
menguraikan pengalaman fisik atau pengetahuan eksogen, yang merupakan abstraksi
dari ciri – ciri dari obyek, pengalaman logis matematis atau pengetahuan
endogen disusun melalui reorganisasi proses pemikiran anak didik . Sruktur
tindakan, operasi kongkrit dan operasai formal dibangun dengan jalan logis –
matematis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar